Indonesia di awal tahun 2014 ini sudah dibuntuti dengan rentetan bencana alam yang tidak ada matinya, pulau pulau besar Indonesia sudah dijajah oleh bencana dengan berbagai variasi, mulai dari ujung Sumatera yang meletus, Jawa yang kebanjiran, Kalimantan yang kebakaran, dan utara Sulawesi juga menderita akibat kelebihan air, dan yang terakhir di pertengahan februari ini ialah meletusnya gunung Kelud di Jawa Timur. Sungguh mengerikan mengingat Maulz berada di salah satu kota terdekat dengan gunung itu, Malang. Ironi dalam jamrud katulistiwa ini.
Entahlah, namun sebagai umat manusia, kita harus selalu waspada dan memohon ampun pada yang kuasa, mungkin ini peringatan. Yah, begitulah. Tapi bukan bencana alam dan kawan kawannya kok yang ingin Maulz ulas dalam postingan kali ini.
balik ke topik dan judul, bagi yang sedang kuliah, mau banyak atau banyak banget pasti terlintas dalam pikiran untuk kerja part time alias paruh waktu, atau bahasa kerennya kuliah sambil kerja lah.
Belajar bekerja itu penting, apalagi jika berani kerja dengan usaha sendiri alias jadi pengusaha muda, namun bukan berarti yang penting itu tidak ada efek bagi yang lainnya.
Bekerja saat kuliah mau tidak mau akan memakan waktu yang seharusnya diberikan untuk belajar diluar jam kuliah, bahkan jam istirahat sekalipun. Bagi beberapa anak yang “jenius” tentu persolaan demikian bukan menjadi masalah.
Mau kuliah saja atau kuliah sambil kerja dalam pandangan Maulz ialah “jangan bekerja jika bukan karena terpaksa”.
Orang tua manapun yang ingin anaknya kuliah pasti menginginkan anaknya cepat wisuda dengan nilai yang bagus, agar menjadi jaminan kesejahteraan hidup di masa depan tentunya dengan mendapatkan pekerjaan, baik bekerja di suatu perusaah, bekerja dengan pemerintah, dan atau menjadi wirausahawan. Intinya, orang tua ingin anaknya bahagia sehingga mereka juga bisa bahagia.
Soal biaya, mereka tentunya banting tulang (ya allah, murahkanlah rezeki orang tua kami).
Saat kita mengenal yang namanya kerja saat kuliah, nilai plusnya kita mengenal cara berusaha dan tentunnya mengenal uang. Nah, uang inilah yang akan menjadi akar masalah yang nantinya akan menggangu kuliah kita. Bagaimana tidak, saat kita mendapatkan uang itu, dan mungkin uangnya bisa cukup untuk membiayai hidup sendiri dan bayar kuliah, saat itulah kita merasa orang tua kita akan bahagia karena bebannya bisa kita kurangi. Kita akan bersemangat untuk mencari uang lebih, siapa tahu dapat mengirimkannya untuk orang tua. simpel, namun bagaimana kuliah kita?. yang Maulz khawatirkan ialah “buat apa capek capek kuliah, sementara dapet uang itu mudah?”, mungkin tidak secara langsung terlintas dalam pikiran untuk mengucapkan kata kata itu, namun jika dalam kuliah kita sulit menerima pengajaran dosen, wallahualam.
aduh, serius amat ckckck.
Maulz tidak melarang bagi siapapun yang ingin bekerja, namun kuliah tolong jangan lupa, karena mungkin wisuda itu adalah salah satu puncak kebahagiaan orang tua kita.
Jika ingin mencari pengalam kerja, Maulz sarankan untuk tidak bekerja jauh jauh dari jurusan yang ditempuh. So ilmunya jadi double kan. misalnya untuk yang di Fakultas Pertanian, bisa part time di tempat penjualan bibit, atau di supermarket untuk belajar teknik pemasaran.
Setiap dari kita memiliki orang tua dengan kondisi ekonomi yang berbeda, bagi yang punya harta lebih, manfaatkan sebaik baiknya. Bagi yang kurang, bekerja paruh waktu adalah suatu pilihan.